"Anggaran Kemenhan 2021 naik menjadi Rp 136,9 triliun. Pada tahun 2020 dipatok sebesar Rp 117,9 triliun"
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam pemulihan ekonomi ada dua hal yang penting yakni keamanan dan pertahanan. Keduanya tidak bisa dipisahkan dan menjadi prioritas Pemerintah.
Tanamonews | Oleh karenanya, Ia berharap sistem pertahanan dan keamanan bisa menjadi pendukung yang diperlukan bagi pemulihan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Apalagi, anggaran Kementerian Pertahanan selalu meningkat setiap tahunnya terutama untuk pembelian hingga perawatan alat utama sistem persenjataan (alusista).
Dalam RUU APBN Tahun 2021, anggaran Kemenhan mencapai Rp 136,9 triliun. Anggaran tersebut naik dari outlook tahun 2020 yang sebesar Rp 117,9 triliun.
"Dari alokasi anggaran belanja 2021, Kemenhan diharapkan akan mampu untuk terus melakukan modernisasi dan perawatan alutsista serta pemenuhan kebutuhan alutsista serta menjaga stabilitas pertahanan untuk mendukung pemulihan ekonomi kita, " ujarnya dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan secara virtual, Rabu (13/1/2021).
Menurutnya, saat ini tantangan pertahanan nasional semakin dinamis. Ada yang sifatnya internal seperti terorisme, narkoba, separatisme dan konflik komunal.
Selain itu ada juga tantangan yang dari eksternal seperti konflik perbatasan, spionase, cyber war, proxy war atau isu senjata pemusnah massal dan juga trans-national crime yang memang menjadi ancaman semua negara.
"Dan sekarang muncul non traditional security threat seperti perubahan iklim, bencana alam, pandemi atau epidemi dan krisis pangan. Ini yang menjadi tantangan kita yang harus kita waspadai dan kita pelajari untuk bisa kita kelola penangannya," jelasnya.
Lanjutnya, Kementerian Keuangan akan terus mendukung Kemenhan untuk memenuhi kebutuhan Kemenhan terutama dalam alokasi anggaran.
"Kemenhan merupakan suatu institusi yang penting di dalam menjaga pertahanan dan keamanan Republik Indonesia," tegasnya. (Ind-Ril)
0 Komentar