Bukittingg, Tanamo News - Pemerintah kota Bukittinggi gelar Pawai alegoris HUT ke-77. Ribuan warga tumpah ruah ke jalan menyaksikan kemeriahan acara yang telah dua tahun lamanya absen dilaksanakan karena pandemi COVID-19.
Pawai alegoris diikuti seluruh perwakilan Sekolah, Instansi, Unsur Kemasyarakatan dan lembaga lainnya. Pawai dimulai dari Lapangan Kantin, melewati panggung kehormatan di depan kantor PLN dan finish di Jam Gadang.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Hendri menyampaikan, Pawai alegoris ini diikuti sekitar 114 peserta dari SKPD, 77 sekolah se Kota Bukittinggi, paguyuban,Puskesmas, Rumah Sakit, BUMD, perbankan, sejumlah organisasi dan juga perwakilan setiap SKPD.
Kepala Kesbangpol Bukittinggi, Nenta Oktavia menambahkan, terakhir pawai diselenggarakan pada 2019, antusias masyarakat baik peserta atau penonton yang hadir begitu melimpah hari ini.
Menurutnya, seluruh jajaran pemerintahan Kota Bukittinggi ikut serta dan memberikan andil berupa penampilan atau dukungan selama pawai berlangsung.
"Sesuai instruksi Wali Kota, seluruh lini berpartisipasi mendukung kegiatan ini, pawai ini untuk menunjukkan rasa suka cita dengan keberhasilan pejuang merebut kemerdekaan," kata Nenta.
Pelaksanaan Pawai Alegoris tahun 2022 ini berbeda sistem pendaftarannya jika dibandingkan dari sebelumnya, peserta harus mendaftar melalui google form yang telah dipersiapkan oleh panitia.
"Untuk peserta yang ingin bergabung harus mendaftarkan diri terlebih dulu melalui google form, kemudian peserta mencabut nomor lot untuk dapat tampil sesuai urutan," kata Kepala Disdikbud Bukittinggi, Melfi Abra.
"Untuk Pawai Alegoris hari ini kita tidak melibatkan Anak TK dan PAUD, rute pelaksanaan dimulai dari start di kawasan Lapangan Wirabraja Lapangan Kantin menuju Jalan Jenderal Sudirman hingga finis di kawasan Pedestrian Jam Gadang," kata Melfi.
Ketua Bundo Kanduang kota Bukittinggi , Hj.Efni meapresiasi Peserta pawai alegoris yang diselenggarakan Pemerintah daerah, tidak hanya menampil drumband, namun juga dilaksanakan parade pakaian tradisional daerah Nusantara, sehingga memberikan hiburan dan edukasi kepada masyarakat yang menonton. (DINA)
0 Komentar