"Hendra Saputra SH, M.Si, sosok yang layak memimpin Kabupaten Solok karena sudah berpengalaman selama 27 Tahun di Pemerintahan"
Solok - Pemimpin adalah figur seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan yang paling penting berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama. Setiap Masyarakat pastilah memimpikan Negeri yang sejahtera, yakni kesejahteran merata hingga ke pelosok wilayah terkecil sekalipun.
Tanamonews.com | Seperti diketahui, Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah yang kaya akan SDA dan SDMnya. Kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi beras terbesar di Sumatra Barat, yang dikenal dengan nama Bareh Solok. Kabupaten Solok mengandung potensi alam yang sangat baik sebagai potensi ekonomi.
Kabupaten Solok merupakan daerah pertanian yang sangat subur. Siapa yang tidak kenal dengan bareh Solok. Beras Kabupaten Solok. Selain itu, kabupaten Solok juga memiliki potensi lainnya seperti dalam bidang pariwisata dimana keindahan alamnya sudah sejak lama disadari sebagai asset yang cukup potensial untuk dapat dikembangkan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah, seperti: Danau Singkarak, Danau Kembar (atas-bawah) dan Danau Talang, dan objek wisata lsainnya. Apabila sektor ini dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah daerah akan mendatangkan nilai tambah bagi perekonomian daerah kabupaten Solok.
Klik Berita Terkait: Hendra Saputra SH, M.Si. Sosok Yang diharapkan Masyarakat Solok Jadi Bupati
Disamping itu, kabupaten Solok juga memiliki hasil tambang dan sumber bahan galian. Dimana beberapa jenis bahan tambang yang terdapat di kabupaten Solok antara lain tembaga yang terdapat di Sungai Pagu kabupaten Solok. Obsidian, terdapat di Sungai Geringging, Emas, Batu Gamping, Batu Sabak, Granit, dan Kalsit yang tersebar di beberapa lokasi kecil di kabupaten Solok. Dimana bahan galian tersebut sangat berguna sebagai bahan industri seperti digunakan sebagai batu mulia, bahan baku industri, batu mas, barang kerajinan,ukiran dan lain-lain. Tentu saja, sektor ini apabila dikembangkan dan dikelola secara optimal memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Dalam hal ini, kabupaten Solok yang memiliki sumber daya alam yang berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan secara optimal harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka mencapai pembangunan yang merata. Bila kita analisis, ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mengelola kekayaan alam tersebut. Sebut Sutan Bagindo, Tokoh masyarakat Putra Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.
Klik Berita Terkait: Tekat Hendra Saputra SH, M.Si Calon Bupati Solok Memajukan Pertanian
Hendra Saputra SH, M.Si, lanjut Sutan Bagindo, adalah salah seorang kandidat Balon Pemimpin Negeri Tugu Ayam Kukuak Balenggek dambaan rakyat. Dirinya berlatar belakang Birokrat Muda dan seorang Dosen. tak perlu diragukan keduanya adalah teladan yang memiliki ilmu, Sebut Sutan Bagindo. Minggu, (26/01/20)
Orang Minang memiliki petuah dalam memilih pemimpin yaitu Takah, Tokoh dan Tageh. Takah artinya pantas, Tokoh berarti jelas asal usulnya dan Tageh adalah tegas dan berwibawa. Ini artinya orang Minang adalah tipe pemilih rasional, cerdas, cermat dan penyabar dalam memilih.
Klik Berita Terkait: Hendra Saputra SH, M.Si Calon Bupati Solok, Sang Pemimpin “3T”
"Salah satunya ialah, seorang pemimpin harus mengedepankan prinsip demokratis sekaligus mementingkan kepentingan dan kebutuhan rakyat", kata Sutan Bagindo. Dari pengakuan beberapa warga, sosok Sutan Bagindo ini untuk di Nagari Surian, nasehatnya cukup didengar masyarakat.
Orang Minang tidak mudah percaya dengan berita hoaks, kabar burung atau (pencitraan) tak akan laku di Minangkabau. Inilah yang disebut dalam pepatah Minang: "Diindang ditampi tareh dipilih atah ciek-ciek." (Seperti menampi/memilih beras, ditampi, dipilih atah (ampas-padi yang kosong)).
Klik Berita Terkait: Hendra Saputra, SH, M.Si Balon Bupati Solok, Mengerti Kebutuhan Masyarakat Solok
Bahkan orang Minang tak akan hanya memilih berdasarkan yang dilihat saja, tapi akan dianalisis secara batin. "Raso dibao naiak, pareso dibao turun." (Harus bisa bercermin diri (pareso dibao turun) dalam berbuat dan sesuaikan tindakan dengan nilai-nilai syar'iat Islam (raso dibao naiak))
Umumnya orang Minang itu insan politik. Jika mereka menonton TV atau melihat media sosial, maka apa yang mereka lihat atau yang didapat dari medsos akan langsung didiskusikan di Lapau dan di Surau. Diskusi seperti ini biasanya dilakukan usai melaksanakan ibadah shalat berjamaah.
Klik Berita Terkait: Sosok Kepribadian Hendra Saputra SH, M.Si
Warga Minang tak akan langsung percaya begitu saja, meski mendengarkan berbagai pemberitaan dan analisis politik di televisi atau media sosial, tapi akan mencerna ulang dengan versinya sendiri.
Bahkan orang Minang lebih cerdas dari pengamat, karena ada pepatah: "Alun takilek lah takalam." (Belum terkilat (terlihat) sudah terkalam (tertulis) atau artinya: Seseorang harus bijak dan berperasaan halus, sehingga ia bisa memahami atau mengerti apa yang dimaksud oleh seseorang sebelum orang tersebut mengutarakannya dalam bentuk kata-kata).
Klik Berita Terkait: Hendra Saputra, SH. M.Si Miliki Segudang Ilmu Pemerintahan
Orang Minang adalah insan merdeka yang memiliki kebebasan mengambil sikap dan tak mau diintervensi. Kalau merasa diintervensi atau digurui, maka dia akan berbalik arah. Seperti pepatah leluhur mereka yang menyebutkan: "Angguak indak gelengnyo lai, iyokan nan dek Inyo lakukan nan diawak." (Iyakan saja kata orang itu, tapi laksanakan apa yang kita rancangkan)
Orang Minang dikenal teguh memegang prinsip, yang dikenal dengan sebutan: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai. (Adat suatu daerah harus sesuai dengan aturan Syara’ atau Syari’at. Adat tidak boleh bertentangan dengan syara’ yang sumbernya adalah Kitab Allah yakni al-Qur’an. Segala yang diperintah oleh syara’, harus diterapkan dalam adat istiadat.) Maka orang Minang akan memilih pemimpin yang cocok dengan prinsip tersebut.
Klik Berita Terkait: Popularitas Hendra Saputra, SH, M.Si Menjadi Pemimpin Jujur Dambaan Rakyat
Tak hanya itu, prinsip bagi masyarakat Minang adalah harga diri. Bila harga dirinya terasa dilecehkan maka apapun bentuk materi yang ada tak lagi berharga. "Indak kuniang dek kunyi indak lamak dek santan." (Jika ingin kuning berilah kunyit, dan ingin enak berilah santan), papar Sutan Bagindo
Dilain kesempatan, Datuk Hendrius Suri Dirajo, kepada media ini menjelaskan. Sosok 3T “Takah, Tageh Dan Tokoh” (menarik, tegas dan tokoh) memang sudah melekat dalam diri Hendra Saputra SH, M.Si dan adalah wajar, bila rakyat sangat menyenanginya. Jauh sebelum sekarang, figure 3T di negeri minang ini, merupakan tolak ukur masyarakat dalam menilai calon kepala daerah yang akan dipilih sebagai pemimpin.
Klik Berita Terkait: HendRA – MAHyuzil (RAMAH) Merupakan Wujud Harapan Rakyat Solok
Hendra Saputra adalah Birokrat Muda, putra kebanggaan negeri kami” kata Mardiyus warga Koto Gadang- Koto Anau, Kecamatan Lembang Jaya, yang masih muda, energik, kaya, agamis dan rendah hati. Sesuai pepatah Minang: "Condong mato ka nan rancak, condong salero ka nan lamak." (Mata akan cenderung melihat pada hal yang indah, Selera akan cenderung merasakan yang enak)
“Ketakahan, ketagehan dan ketokohan (kemenarikan, ketegasan dan ketokohan) Hendra Saputra SH, M.Si, ibarat sebuah pakaian melekat dibadan. Penilaian positif masyarakat pada diri Hendra, tidak diragukan lagi. Yang sangat mengharukan adalah, figure beliau di-elukan untuk dapat memimpin Kabupaten Solok usai pilkada tahun depan”, sebut Datuk Hendrius.
Klik Berita Terkait: Dukungan Kaum Bundo Kanduang Meningkatkan Elektabilitas Pasangan RAMAH
Belakangan ini, masyarakat Sumbar khususnya Kabupaten Solok sudah mengetahui betul bahwa karakter Hendra Saputra sebagai seorang sosok 3T, telah di ingat lekat dihati rakyat. Dan jauh waktu sebelum itu, beliau juga telah memiliki sosok kepribadian 3M, yakni “Menarik, Mendidik dan Merangkul”.
"Bijaksana ketika menghadapi masalah. Bersedia mendengar, menerima, dan menghargai pendapat orang lain serta mampu membuat keputusan terbaik, merupakan sikap yang bijak. Nah, sikap ini merupakan bagian dari kepribadian Hendra Saputra., papar Sutan Bagindo.
Klik Berita Terkait: Hendra Saputra, SH, M.Si, Balon Bupati Solok didukung Angkar Rumput
Selain itu, Dosen Muda ini oleh masyarakat disebut memiliki tingkat keimanan dan kesadaran yang tinggi, sehingga dirinya benar benar diminta untuk bisa memimpin Negerinya (Kabupaten Solok), terang Bagindo.
"Semangat dalam mendorong ummat untuk terus termotivasi, merupakan wujud nyata dalam diri Hendra. Kepiawaian itu, menurut saya bukan untuk tampil menjadi sosok yang terbaik, melainkan agar terwujudnya kesejahteraan merata disetiap Nagari di Kabupaten Solok ini. Ia lakukan, ikhlas karena Allah", tukasnya.
Klik Berita Terkait: HendRA-MAHyuzil "RAMAH" Menjadi Tranding Topik Banyak Pihak
Membangun sebuah Negeri, seorang pemimpin harus cerdas dan berilmu dalam mengatur “Tatanan Birokrasi Pemerintahan”. Menyoal ilmu itu, Hendra Saputra telah memiliki pengalaman selama 27 tahun di pemerintahan. Pengetahuan dan jam terbang tersebut, tentunya menjadikan Hendra Saputra memahami betul, sebut Sutan Bagindo.
Lebih lanjut, Sutan Bagindo mengatakan bahwa, Birokrat Muda ini selalu aktif dalam berbagai aktivitas. Ke aktifan itu tidak hanya ketika menyampaikan teoritis saja, tapi juga aktif dalam pelaksanaan dan pengembangannya, sehingga terobosan yang dilakukan Hendra selalu memberikan efek positif, sekaligus membangkitkan semangat masyarakat.
Klik Berita Terkait: Emak - Emak Deklarasikan Dukungan Untuk Hendra - MAHyuzil (RAMAH)
Hendra Saputra berkepribadian terbuka. Baik dalam menerima berbagai ide, saran maupun kritikan, tukasnya. “Ketanggapan Hendra dalam merespon keluhan masyarakat di berbagai hal, telah banyak dirasakan warga”, tutup Sutan Bagindo.
Hendra Saputra SH, M.Si menjelaskan. Ada lima kebijakan utama pembangunan dalam Islam, yaitu: Pertama, konsep pembangunan berlandaskan kejujuran. Kedua, aspek pembangunan meliputi fisik dan moral spiritual. Ketiga, fokus utama pembangunan adalah, manusia sebagai subjek dan objek pembangunan guna mencapai kesejahteraan. Keempat, fungsi dan peran daerah, dan Kelima, skala waktu pembangunan yang meliputi dunia dan akhirat.
Klik Berita Terkait: Dukungan Kaum Bundo Kanduang Meningkatkan Elektabilitas Pasangan RAMAH
Konsep tauhid, memegang peranan penting karena esensi dari segala sesuatu, termasuk aktivitas pembangunan yang didasarkan pada ketundukan akan aturan Allah SWT. Pembangunan harus dilakukan dan diarahkan kepada upaya untuk melaksanakan kebutuhan rakyat, papar Hendra.
Manusia sebagai hamba Allah sekaligus khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi), tentunya bertugas untuk memakmurkan Negeri/bumi. Kedua tugas ini akan berjalan baik dan sukses, tergantung pada jalan yang dipilihnya. Pilihan atas jalan tersebut mempengaruhi arah dari pembangunan. Allah SWT telah memberikan dua potensi pada diri manusia dalam menentukan arah kehidupan, yaitu potensi kebaikan (al-taqwa) dan potensi keburukan (al-fujur). Tutur Birokrat Muda, memaparkan.
Klik Berita Terkait: Buya Hend Berpengalaman di Tata Kelola Pemerintahan
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi terus- menerus yang bersifat dinamis. Apapun yang dilakukan, hakikat dari sifat dan proses pembangunan itu mencerminkan adanya terobosan yang baru, jadi bukan merupakan gambaran ekonomi suatu saat saja. Pembangunan ekonomi berkaitan pula dengan pendapatan perkapita riil, di sini ada dua aspek penting yang saling berkaitan yaitu pendapatan total atau yang lebih banyak dikenal dengan pendapatan nasional dan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita berarti pendapatan total dibagi dengan jumlah penduduk.
"Kita tidak boleh menerima hasil dengan pasrah saja. Walaupun telah mendapatkan suatu perencanaan yang baik, melakukan koreksi agar menghasilkan perencanaan yang terbaik merupakan tindakan bijak", terang Dosen Muda ini.
Klik Berita Terkait: Tokoh Muda Harapan Baru Kabupaten Solok
Selain itu, lanjutnya, rakyat butuh pemimpin yang kritis, baik menghadapi cobaan yang dialami negeri ini, seperti bencana alam, politik ekonomi, sosial dan budaya akibat pengaruh kemajuan teknologi. Kata Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si. Hal ini sesuai dengan pepatah: "Maambiak contoh ka nan sudah, maambiak Tuah ka nan Manang." (Mengambil contoh kepada yang telah berlaku, Mengambil Tuah kebanggaan kepada yang menang). (TIM).
0 Komentar