Keluarga Korban JT 610: Kami Tak Tertarik Pengangkatan CVR
 |
| foto: Istimewa/caption: Engki Bocana (kedua dari kiri berdiri), Ketua Posko Keluarga Korban JT 610 menyaksikan rekaman video bawah air yang menampilan sisa-sisa jasad korban yang ditemukan tim penyelam profesional. |
JAKARTA-Para keluarga korban Lion Air JT 610 tak tertarik dengan ditemukannya CVR yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1/2019). Mereka lebih senang, jika KNKT dan TNI AL bisa juga mengambil tulang-belulang korban.
Tanamonews.com | Para keluarga korban Lion Air JT 610 tak tertarik dengan ditemukannya CVR yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1/2019). Mereka lebih senang, jika KNKT dan TNI AL bisa juga mengambil tulang-belulang korban.
“Bagi kami, yang utama itu, kalau bisa mengangkat tulang belulang keluarga yang belum ditemukan, karena mereka harus dapat dimakamkan dengan layak,” kata Engki Bocana, ketua Posko Keluarga Lion Air JT 610.
Menurut Engki, sudah menjadi tugas KNKT mencari CVR untuk melengkapi investigas penyebab kecelakaan pesawat itu.
“Namun investigasi KNKT tidak bisa kami jadikan untuk dasar tuntutan kepada Lion Air mencari saudara-saudara kami yang masih berada di dasar laut,” tegas Engki.
Mereka akan tetap menuntut Lion Air meneruskan operasi pencarian dan pengangkatan sisa jasad korban. Masih ada sekitar 66 korban yang belum ditemukan.
Pihak keluarga korban, pernah mengorganisasikan pencarian korban secara mandiri pada 28 Desmber 2018 lalu. Biaya operasi pengangkatan jenasah yang mencapai Rp 132 juta per hari, diusahakan secara urunan.
"Untuk sementara kami menemukan serpihan pesawat terus ada juga yang kami curigai itu keluarga kami walaupun tulang belulang," kata Engki.
Engki menuturkan, meski melihat ada benda mencurigakan dari dasar laut, tidak ada tindakan penyelaman untuk mengambil barang tersebut.
Penulis: Hendrata Yudha
Tag/hyperlink: Lion Air, CVR, TNI AL, KNKT, Keluarga Korban Lion Air, Boeing.
0 Komentar