Tanamonews, Padang - Perhelatan akbar Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI tahun 2023 Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) begitu semarak. Sedari resmi dibuka pada tanggal 10 Juni-15 Juni 2023, kawasan Lanud Sutan Sjahrir didatangi pengunjung dan peserta silih berganti. Dari Sabang hingga Merauke.
Gelar Teknologi (Geltek) merupakan salah satu yang mewakili kebhinekaan. Dari Sabang dan Merauke berkumpul, tak hanya berbagi informasi, namun juga saling bersilaturahmi. Beranjak sore sekitar pukul 17.30 WIB, kunjungan semakin memadat. Artinya, semakin banyak masyarakat, semakin erat pula keramahannya.
Philip, seorang peserta Penas KTNA XVI tahun 2023 dari Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Dirinya merasakan sesuatu yang baru didapat. Tumbuhan hijau dan peternakan dilewati. Berbagai teknologi seputar pertanian, pupuk, dan hasil panen dari berbagai daerah juga dipamerkan sudah dikunjungi.
Kakinya berhenti melangkah di antara tumbuhan jagung yang menghijau. Batangnya menjulang dan dikelilingi masyarakat Kota Padang melempar senyuman. Senyumnya menyabit, ajakan foto tak henti sedari tadi.
Perasaannya senang bertemu dengan orang yang terbuka dengan kedatangan orang baru. “Tak hanya di lokasi, tempat menginap di rumah warga, di Kecamatan Koto Tangah. Kami juga disambut dengan ramah-tamah,” ujar Philip, kemarin.
Tak sungkan, dirinya mengayunkan kepala mengiyakan ajakan foto. Sekali, dua kali, hingga berkali-kali. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. “Senang diterima dengan baik. Masyarakatnya lah terutama,” tambahnya.
Bahkan, Philip berkali-kali menawarkan pakaian adat yang ia kenakan saat diajak berfoto di lokasi Penas KTNA XVI tahun 2023 di Kota Padang. Saat menginap di rumah (pemondokan) bersama warga lokal, bagi Philip adalah hal yang menyenangkan. Seperti dirinya yang tak henti menyampaikan rasa senang berada di Kota Padang.
Terkait makanan, Philip tak mengalami kendala. Pasalnya di Papua, Philip sudah terbiasa dengan masakan Padang yang dijumpai. “Rendang, kami sudah coba di Papua. Masakan Padang juga sudah sering kami coba,” cecarnya.
Meski rendang juga pilihan terbaik, Philip menyampaikan ‘Lontong’ adalah salah satu makanan yang disukai. Philip menyebut dengan nama ‘Lontong Padang’. “Lontong Padang, itu enak!” tegasnya.
Momen Penastani, kata Philip tak hanya untuk menambah wawasan, namun juga mendapat keluarga baru. “Ada banyak hal yang dijumpai. Seperti ada tanaman yang sebelumnya tidak kita lihat di Papua,” tuturnya.
Papua rumahnya, namun Padang menurut Philip serasa pulang ke kediamannya bersama keluarga. Tak terbayang, kata Philip jika nanti Penas KTNA XVI tahun 2023 Kota Padang, Sumbar berakhir. “Ya, kita berharap nanti kembali lagi. Seperti kita akan kembali ke rumah pemilik rumah,” harapnya.
Enam hari lamanya acara, kedekatan antara warga Kota Padang dengan peserta dari berbagai daerah patut dihargai. Seperti bagaimana di waktu yang singkat, masyarakat dapat menerima tamu hingga membuat mereka terkesan.***
0 Komentar